KAWAL (Kajian Wali Santri) Agar Hidup Bersama Anak Menjadi Ibadah

In the name of Allah The Most Affectionate, The Merciful MHQNews.(markazhidayahquran.com)
Para santri mulai berdatangan menuju Masjid MHQ ikhwan untuk menghadiri kegiatan KAWAL (Kajian Wali Santri) santri bernama Raisah Ghaisani membuka Acara dilanjutkan dengan pembacaan tilawah dan sari tilawah oleh santriwati bernama Viola Lagadoni dan Niswatul Mujahidah.setelah pembacaan Al Qur’an dan sari tilawahnya MC kemudian mempersilahkan ustadz Arfa untuk memulai kajian yang Berjudul:
Agar Hidup Bersama Anak Menjadi Ibadah
وَإِذْ قَالَ لُقْمَـٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَـٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌۭ ١٣
Dan (ingatlah) ketika Luqmān berkata kepada anaknya pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”
ayat ini menjelaskan tentang Luqman,seorang bijak pada anaknya yang masih belia agar tidak menyekutukan Allah. Disini terdapat pesan bahwa ibadah yang paling utama bagi ayah dan bunda adalah mengajarkan kepada anak tentang pentingnya peran seorang ayah dalam mengajarkan ketauhidan dalam kehidupan kita sehari hari.tentang hal ini Buya Hamka menjelaskan dalam tafsir Al Azhar :
“Perkataan Luqman ini menunjukkan bahwa pendidikan anak mesti dimulai dari akidah. Orang tua hendaknya jangan hanya mengajar anak mencari dunia, tapi lebih penting mengajarkan siapa Tuhan yang disembah.”
Buya Hamka juga sangat menekankan pentingnya belajar tentang Aqidah hal ini tergambar jelas dengan banyaknya upaya pemurtadan pada mahasiswa di luar sana terlebih ada sebuah laporan bahwa dulunya anaknya adalah anak yang rajin Shalat dan memuraja’ah hafalannya. Namun mirisnya kehidupan saat ini para anak-anak dipaksa untuk terus belajar agar dapat menghasilkan uang tanpa mengajari mereka tentang Aqidah Islam yang kokoh sehingga mudah terjebak oleh temannya sendiri kepada pertemanan yang tidak bagus atau mungkin bahasa sekarang ialah Toxic dan akhirnya tanpa sadar Allah mencabut satu per satu cahaya akibat dari kelalaiannya dalam beribadah,di beberapa kasus banyak sekali anak-anak di bawah umur yang terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Mengakibatkan gaya berfikir negatif bahwa uang adalah segalanya. Karena itu wahai ayah bunda mari kita motivasi anak kita dalam mengejar kehidupan akhirat yang abadi dan menyeimbangkan kehidupan dunia kita.apakah anak yang kita inginkan akan menjadi seseorang yang awalnya taat lalu menjadi meninggalkan sholat karena kurangnya kita memahamkan Aqidah pada mereka?.tidakkah kita teringin agar anak kita menjadi seperti layaknya Nurly Shahirah? seorang penghafal Qur’an yang meninggal karena kecelakaan sembari memeluk Mushaf Al Qur’an tulisan tangannya sendiri.
lebih lengkap tentang Nurly Shahirah: